PENDAHULUAN
Vitamin merupakan nutrien organic yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk berbagai fungsi biokimiawi dan yang umumnya tidak disintesis oleh tubuh sehingga harus dipasok dari makanan.Vitamin yang pertama kali ditemukan adalah vitamin A dan B , dan ternyata masing-masing larut dalam lemak dan larut dalam air.Kemudian ditemukan lagi vitamin-vitamin yang lain yang juga bersifat larut dalam lemak atau larut dalam air.Sifat larut dalam lemak atau larut dalam air dipakai sebagai dasar klassifikasi vitamin.Vitamin yang larut dalam air ,seluruhnya diberi symbol anggota B kompleks ( kecuali vitamin C ) dan vitamin larut dalam lemak yang baru ditemukan diberi symbol menurut abjad (vitamin A,D,E,K ).Vitamin yang larut dalam air tidak pernah dalam keadaan toksisitas di didalam tubuh karena kelebihan vitamin ini akan dikeluarkan melalui urin.
B. VITAMIN LARUT AIR
Meliputi :
a. Vitamin C
b. Tiamin
c. Riboflavin
d. Niacin
e. Vitamin B6
f. Asam folat
g. Cobalamin
h. Asam pantotenat, biotin, colin.
SEJARAH NIACIN
Nama lain Niacin
>>> Asam Nicotinat, vitamin B3, Nicotinamida, Niacinamide, dan Vitamin PP
Sejarah Niacin
Sejarah niacin diliputi oleh penyakit pellagra, suatu penyakit yang umumnya ditemukan pada abad ke-18 di Spanyol dan Itali.
Pada abad ke-20 diamati bahwa pellagra juga ditemukan di negara-negara bagian selatan Amerika Serikat, dimana makanan pokoknya adalah jagung. Goldberger adalah seorang penyelidik penyakit ini, dia mengatakan bahwa penyakit ini ada karena adanya defisiensi protein atau asam amino. Oleh karena itu dia menyimpulkan bahwa penyakit ini dapat disembuhkan asalkan si penderita memakan protein bermutu tinggi.
Barulah pada tahun 1937, Elvehjem menemukan bahwa penyakit pellagra pada anjing disebabkan oleh niacin.
Bentuk niacin sebagai nikotinamida kemudian diisolasi dari Nikotinamida Adenin Dinukleotida Fosfat (NADP) dan Nikotinamida Adenin Dinukleotida (NAD). Hubungan antara triptofan dan niasin ditemukan melalui eksperimen pada manusia yang mengukur metabolisme niasin sesudah diberi beberapa dosis triptofan. Triptofan ternyata adalah prekursor dari niasin.
Pada tahun 1961, Goldsmith kemudian melaporkan bahwa 60 mg triptofan berasal dari makanan mempunyai pengaruh metabolik yang sama dengan 1 mg niasin. 60 mg triptofan dan 1 mg niasin disetarakan dengan Niasin Ekivalen (NE). Triptofan merupakan asam amino pembatas dari jagung. Bila penduduk makan jagung tanpa tambahan sumber protein bermutu tinggi akan mengalami tanda-tanda pellagra.
SIFAT KIMIA, STABILITAS, ABSORPSI, dan EKSKRESI NIACIN
Sifat Kimia
Niacin adalah pyridine-3-asam karboksilat yang mempunyai rumus empirik C6H5O2N; niacinamide mempunyai rumus C6H6ON2.
Niasin adalah istilah generik untuk asam nikotinat dan turunan alaminya nikotinamida (niasin amida). Bentuk aktif sari niasin adalah Nikotinamida Adenin Dinukleotida (NAD+) dan Nikotinamida Adenin Dinukleotida Fosfat ( NADP+). Nikotinat merupakan bentuk niasin yang diperlukan untuk sintesis NAD+ dan NADP+ oleh enzim-enzim yang terdapat pada sitosol sebagian besar sel. Karena itu,setiap nikotinamida dalam makanan, mula-mula mengalami deamidasi menjadi nikotinat. Dalam sitosol nikotinat diubah menjadidesamido NAD+ melalui reaksi yang mula-mula dengan 5- fosforibosil –1-pirofosfat ( PRPP ) dan kemudian melalui adenilasi dengan ATP.Gugus amido pada glutamin akan turut membentuk koenzim NAD +. Koenzim ini bisa mengalami fosforilasi lebih lanjut sehingga terbentuk NADP+.
Niasin atau asam nikotinat merupakan kristal putih, yang lebih stabil dari tiamin dan riboflavin. Kristal-kristal ini melebur pada suhu 235-237 0C.
Stabilitas Niacin
Niasin tahan terhadap suhu tinggi, cahaya, asam, alkali, dan oksidasi. Niasin tidak rusak oleh pengolahan dan pemasakan normal, kecuali kehilangan melalui air masakan yang dibuang. Niasin mudah diubah menjadi bentuk aktif nikotinamida.
Absorpsi Niacin
Niacin dihidrolisis dan diabsorpsi di dalam usus halus, terutama dalam bentuk NAD dan NADP. Senyawa ini kemudian dipecah untuk mmbentuk nikotinamida yang dapat dikonversi oleh bakteri-bakteri untuk asam nikotinat.
Ekskresi Niacin
niacin diekskresikan dalam air seni, terutama sebagai N1-methylnicotinamide.
FUNGSI NIACIN
Niacin berfungsi sebagai :
- Terlihat dalam glikolisis sintesis lemak dan pernafasan jaringan,
- Menjaga kesehatan kulit, sistem saraf, dan pencernaan
- Untuk sirkulasi darah yang sehat
- Meningkatkan aliran darah ke pinggiran sistem kapiler
- Penting bagi hormon-hormon sintesis dari seks maupun hormon tubuh lainnya
- Membantu otak dalam memproduksi zat-zat kimia penting
- Membantu pembuatan protein
- Berperan dalam metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein
- Berperan dalam metabolisme produksi asam hidroklorat (asam lambung) yang penting dalam lambung.
· Nukleotida nikotinmida mempunyai peranan yang luas sebagai koenzim pada banyak enzim dehidrogenase yang terdapat di dalam sitosol ataupun mitokondria. Dengan demikian vitamin niasin merupakan komponen kunci pada banyak lintasan metabolic yang mengenai metabolisme karbohidrat ,liid serta asam amino.NAD+ dan NADP+ merupakan koenzim pada banyak enzim oksidorduktase. Enzim-enzim dehidrogenase yang terikat dengan NAD mengkatalisis reaksi oksidoreduksi dalam lintasan oksidatif misalnya siklus asam sitrat,sedangkan enzim-enzim dehidrogenase yang terikat dengan NADP ditemukan dalam lintasan yang berhubungan dengan sintesis reduktif misalnya lintasan pentosa fosfat.
SUMBER-SUMBER NIACIN
>>> Jumlah banyak niacin dalam suatu bahan makanan selalu diukur dalam satuan miligram (mg).
Sumber niacin adalah hati, ginjal, ikan, daging, ayam, dan kacang tanah. Susu dan telur mengandung sedikit niacin tetapi kaya triptofan.
BAHAN MAKANAN | mg | BAHAN MAKANAN | mg |
Kacang tanah lokal | 13,0 | Jagung | 0,6-1,3 |
Teri nasi kering | 9,7 | Beras | 1,4-3,0 |
Sardin | 7,6 | Terigu | 5,0 |
Ikan kembung | 6,5 | Tepung terigu | 1,0 |
Ikan bandeng | 5,8 | Kacang-kacangan | 1,3-2,5 |
Ikan tawes segar | 2,4 | Kacang tanah | 14 |
Udang segar | 2,2 | Biji-bijian | 1,4-2,5 |
Ayam | 8,0 | Sayur daun-daunan | 0,4-0,6 |
Daging babi | 8,6 | Buah-buahan | 0,2-0.6 |
Daging sapi | 4,5 | Susu | 0,1-0,2 |
Hati | 14-16 | Telur | 0,1 |
ANGKA KECUKUPAN GIZI dan KEBUTUHAN
Golongan Umur | AKG (mg) | Golongan Umur | AKG (mg) |
0-6 bl | 2,5 | Wanita : 10-12 th | 8 |
7-12 bl | 3,8 | 13-15 th | 10 |
1-3 th | 5,4 | 16-19 th | 10 |
4-6 th | 8 | 20-45 th | 9 |
7-9 th | 9 | 46-59 th | 9 |
| | ³ 60th | 8 |
| | | |
Pria : 10-12 th | 9 | Hamil menyusui | +1 |
13-15 th | 10 | 0-6 bl | +3 |
16-19 th | 11 | 7-12 bl | +3 |
20-45 th | 12 | | |
46-59 th | 13 | | |
³ 60 th | 10 | | |
Kebutuhan Normal :
- Laki-laki : 16mg NE/ hari
- Perempuan : 14mg NE/ hari
NE adalah niasin ekivalen >>> di Amerika Serikat AKG untuk niasin dinyatakan dalam NE. Dalam tubuh kita, niasin dibuat dari asam amino tryptofan.
Level atas :
- Dewasa : 35 mg/ hari.
DEFISIENSI DAN KELEBIHAN NIACIN
Kekurangan Niacin :
Pada tahap awal tanda-tanda kekurangan niasin adalah kelemahan otot, anoreksia, gangguan pencernaan dan kulit memerah. Kekurangan berat menyebabkan pellagra yang mempunyai karakteristik dermatitis, demensia, dan diare.
Dermantitis pada pelagra sering disertai gejala kekurangan faktor-faktor vitamin B lain. Bedanya pada pelagra, kulit yang terkena sinar matahari meradang dengan pola simetris pada kedua sisi tubuh, pecah-pecah dan menjadi luka. Kelainan pada saluran cerna menyebabkan peradangan pada mukosa mulut dan saluran cerna serta diare. Kelainan pada sistem saraf menyebabkan gejala resah, pusing, tidak bisa tidur, hilang ingatan, halusinasi, dan depresi berat.
Gejala kekurangan niacin lainnya adalah kehilangan nafsu makan, lemah, pusing, dan kebingungan mental.
Kelebihan Niacin :
Niacin dalam jumlah besar dapat menyebabkan keracunan pada sistem saraf, lemak darah, dan gula darah. Gejala-gejala seperti muntah, lidah membengkak, dan mungkin sampai mengakibatkan pingsan. Lebih lanjut, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi hati dan dapat mengakibatkan tekanan darah rendah.
Almatsier, S. Prinsip Dasar ILMU GIZI. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004.
Djaelani, Achmad S,Dr. Ilmu Gizi dan Ilmu Diit di Daerah Tropik. Jakarta: Balai Pustaka,1976.
www.indonetwork.co.id
www.gizi.klikdokter.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar